PENGERTIAN PERTANIAN

    ·    Pertanian adalah suatu kegiatan produksi biologis untuk menghasilkan berbagai kebutuhan manusia, termasuk sandang, pangan dan papan. 
    ·      Dalam batasan ilmu, pertanian (agriculture), adalah suatu ilmu dan aktivitas yang memproduksi tanaman dan ternak dari sumber daya alam. 
    ·       Pertanian awal pada masyarakat yang masih nomaden dilakukan dengan berburu binatang, menangkap ikan, dan mengumpulkan makanan yang jatuh dari pohon. Lahirnya pertanian komersial di abad pertengahan didorong oleh peningkatan komunikasi, revolusi komersial, dan peningkatan penduduk kota di Eropa Barat, sehingga mengubah dari pertanian subsisten ke pertanian komersial. 
    ·         Bertanian juga berkaitan dengan masalah pertanahan (landholding) atau agraria. Ini menjadi titik masuknya masalah pertanian kedalam dunia politik. 
    ·         Ada dua model pendekatan pertanian, yaitu : 
    1.       Model yang bersifat analisis teknis-ekonomis 
    2.      Model yang bersifat kelembagaan 
    ·         Revolusi hijau” (green revolution) merupakan payung pembangunan pertanian yang berlangsung di berbagai belahan dunia sepanjang paruh kedua abad ke 20. 
    ·         Revolusi hijau adalah peningkatan produktivitas pertanian dengan menerapkan teknologi, yaitu penggunaan bibit unggul, peningkatan dosis dan ragam jenis pupuk dan obat-obatan, mekanisasi pertanian, dan penerapan berbagai teknik lain. 
    ·         Revolusi hijau dimulai ketika Rockefeller Foundation dan pemerintah Meksiko mendirikan The Cooperative Wheat Research and Production Program untuk peningkatan produksi pertanian tahun 1944. 
    ·         Menurut FAO, revolusi hijau telah mengajarkan kepada petani sedunia bagaimana pentingnya inovasi teknologi sehingga berhasil memberikan keuntungan bagi petani melalui peningkatan efisiensi usaha tani dan pendapatan. 
    ·         Meskipun demikian, revolusi hijau juga banyak menuai kritik. Kritik tersebut terutama datang dari pemerhati lingkungan, yaitu tentang menurunnya keragaman hayati (biodiversity) dan kualitas pangan, ketergantungan kepada bahan bakar fosil yang meningkat, serta penggunaan bahan kimia berlebihan berupa pupuk, pestisida dan herbisida. 
    ·         Di Indonesia seluruh teknologi revolusi hijau disatukan dalam paket “pancaUsahatani”. Revolusi hijau di Indonesia diimplementasikan dalam program Bimas (Bimbingan massal) yang merupakan suatu sistem yang diciptakan untuk program intersifikasi dan ekstentisifikasi oleh pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan. 
    ·         Bersamaan dengan kritik terhadap revolusi hijau, juga banyak kritik terhadap Program Bimas. Gerakan Bimas dinilai gagal meningkatkan kesejahteraan petani secara keseluruhan karena terlalu berorientasi kepada peningkatan produksi belaka. 
    ·         Berdasarkan pelajaran dari kelemahan revolusi hijau, maka kemudian bergulir konsep “Pembangunan Pertanian Berkelanjutan”. 
    ·         Sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan, satu konsep lain yang digulirkan adalah konsep “Pertanian Organik” 
    ·         Istilah “pertanian organik” merujuk kepada proses yang menggunakan metode-metode yang sangat menghargai aspek lingkungan, mulai dari tahap produksi. 
    ·         Pertanian organik didasarkan atas prinsip meminimalkan penggunaan input luar, serta menghindari penggunaan pupuk dan pestisida buatan. 
    ·         Di Indonesia selepas program Bimas, telah beberapa konsep pembangunan digulirkan. Dua diantaranya adalah corporate farming dan agropolitan. 
    ·         Corporate farming adalah model konsolidasi pengelolaan usahatani dengan tujuan meningkatkan efisiensi yaitu dengan penyatuan manajemen usaha sehingga dapat memenuhi skala ekonomi untuk dikelola secara modern dan merupakan teknologi maju. 
    ·         Visi pembangunan pertanian jangka panjang (2005-2025) yang diusung Deptan adalah “terwujudnya sisitem pertanian industrial berkelanjutan yang berdaya saing dan mampu menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan petani” 
    ·         Landasan utama sasaran ini adalah Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK), yang telah dicanangkan oleh Presiden tanggal 11 Juni 2005 di Bendungan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. 
    ·         RPPK merupakan bagian dari strategi Kabinet Indonesia Bersatu yang menggunakan tiga jalur (Triple track strategy) pembangunan yang berasaskan kepada pro-growth, pro-employment dan pro-poor. 
    ·         Terkait dengan RPPK, Deptan menggulirkan tiga program utama pembangunan pertanian 2005-2009, yaitu :  
    1.       Program peningkatan ketahanan pangan; 
    2.      Program pengembangan agribisnis; 
    3.      Program peningkatan kesejahteraan 
    ·         Untuk mencapai swasembada pangan, arah pengembangan dan sasaran lima komoditas pangan adalah:
    1.       Mempertahankan swasembada berkelanjutan untuk beras; 
    2.      Menuju swasembada jagung mulai tahun 2007 dan daya saing ekspor tahun 2008 dan seterusnya; 
    3.      Akselarasi peningkatan produksi kedelai untuk mengurangi ketergantungan impor dan swasembada di tahun 2015; 
    4.      Menuju swasembada gula berkelanjutan mulai tahun 2009, serta; 
    5.      Akselarasi peningkatan produksi daging sapi untuk mengurangi ketergantungan impor dan pencapaian swasembada tahun 2010.

0 komentar:

Post a Comment