Pengairan secara Intermitten

Pengairan berselang atau pengairan secara intermittent adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian. Kondisi seperti itu ditujukan antara lain untuk :
  1. Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas
  2. Memberi kesempatan pada akar tanaman untuk mendapatkan udara sehingga dapat berkembang lebih dalam
  3. Mengurangi timbulnya keracunan besi
  4. Mengurangi penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan akar
  5. Mengaktifkan jasad renik mikroba yang menghambat
  6. Mengurangi kerebahan
  7. Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah)
  8. Menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen
  9. Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah)
  10. Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang, dan mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus

Cara pengelolaan air

Lakukan teknik pergiliran pengairan dalam satu musim tanam. Bibit ditanam pada kondisi tanah jenuh air dan petakan sawah dialiri lagi setelah 3-4 hari.
Pengelolaan air selanjutnya diatur sebagai berikut :
Lakukan pergiliran air selang 3 hari. Tinggi genangan pada hari pertama lahan diairi sekitar 3 cm dan selama 2 hari berikutnya tidak ada penambahan air. Lahan sawah diairi lagi pada hari ke 4. Cara pengairan ini berlangsung sampai fase anakan maksimal.
Mulai dari fase pembentukan malai sampai pengisian biji, petakan sawah digenangi terus
Sekitar 10-15 hari sebelum tanaman dipanen, petakan sawah dikeringkan
Lakukan pengairan berdasar ketersediaan air. Perhatikan ketersediaan air selama musim tanam. Apabila sumber air tidak cukup menjamin selama satu musim, maka lakukan pengairan bergilir dengan periode lebih lama sampai selang 5 hari
Lakukan pengairan dengan mempertimbangkan sifat fisik tanah. Pada tanah berpasir dan cepat menyerap air, waktu pergiliran pengairan harus diperpendek.

0 komentar:

Post a Comment